TEMPO.CO, Jakarta - Jorge Lorenzo, pembalap Spanyol berusia 32 tahun, mengucap salam perpisahan dengan balapan MotoGP. Ia mengakhiri kiprahnya selama 18 musim dengan finis di posisi ke-13 dalam lomba seri terakhir musim ini, di Valencia, Ahad, 17 November.
Saat melewati garis finis, tak ada rasa sedih yang ia rasakan. Justru rasa lega yang bersemayam di dadanya. "Sekarang saya merasa benar-benar bebas, merasakan kebebasan yang seutuhnya karena saya menyelesaikan balapan di atas motor saya, membantu Honda meraih tiga mahkota, itulah tujuan kami datang ke sini," kata dia.
Musim ini, performanya jauh menurun, terutama karena kondisi tubuhnya yang terus digerogoti cedera. Tak satu pun podium yang bisa dia rasakan. Dalam klasemen umum, ia hanya menempati posisi ke-19. Padahal musim sebelumnya, bersama Ducati, ia mampu tiga kali juara dan akhirnya bisa finis di urutan kesembilan.
Lorenzo mengumumkan putusannya untuk pensiun pada 14 November lalu. Pembalap bernomor 99 itu pun akhirnya memutuskan untuk benar-benar pensiun setelah musim lalu membatalkan hasratnya untuk mengakhiri karier itu.
Pembalap MotoGP dari Repsol Honda Jorge Lorenzo. REUTERS/Susana Vera
Dalam 18 tahun kariernya, ia sudah meraih banyak hal. Lorenzo pernah merasakan 68 kali juara, 69 kali merebut pole position, 152 kali naik podium, dan meraih lima gelar juara dunia.
Lorenzo mengakui, akan merindukan suasana lomba. "Sekarang tinggal menikmati sore ini dan malam nanti yang mungkin menjadi pesta terakhir saya di paddock sebagai pembalap profesional. Saya ingin merayakannya, kegembiraan ini dan saya sangat bangga dengan karir saya," kata dia. "Ini adalah akhir pekan yang sempurna dan saya akan selalu mengingatnya."
Selanjutnya: Alasan di balik putusan untuk pensiun